Breaking News

Menurunkan Berat Badan Dengan Obat Pencahar Apakah Boleh?


Obat pencahar (laksatif) dipakai untuk mengobati sembelit dengan mencairkan feses dan memebantu mendorongnya terbit dari tubuh. Namun, menurut studi yang diterbitkan pada jurnal Pediatrics mengindikasikan bahwa 10,5% wanita umur 23 sampai 25 tahun memakai obat ini guna menurunkan berat badan mereka.

Namun, atas dasar apa obat ini jadi tren untuk meminimalisir berat badan? Berdasarkan keterangan dari penelitian, ada sejumlah jenis obat sembelit yang bekerja dengan unik air dari tubuh ke usus. Ini memungkinkan feses menyerap lebih tidak sedikit air agar feses lebih fasih dikeluarkan. Nah, berkurangnya air dalam tubuh berikut yang mengakibatkan berat badan relatif berkurang.

Obat pencahar buat berat badan berkurang, tapi…

Meski demikian, belum terdapat satu pun riset yang mengamini pemakaianya untuk meminimalisir berat badan. Sebaliknya, periset menegaskan bahwa menurunkan berat badan dengan minum obat pencahar bukan teknik yang efektif. Kenapa? Berikut sejumlah alasannya.

1. Dapat mengakibatkan dehidrasi

Fungsinya guna melunakkan feses yang keras membutuhkan tidak sedikit cairan di dalam tubuh. Setelah feses lunak, cairan itu akan ikut terbuang. Jika kita tidak minum tidak sedikit cairan, maka kita berisiko alami dehidrasi. Kondisi ini seringkali ditandai dengan sakit kepala, urine berubah warna dan lebih tidak banyak keluar, merasa paling haus, tubuh lemah, kulit kering, dan pusing.

2. Obat pencahar tidak menghilangkan lemak tubuh

Turunnya berat badan menandakan bahwa lemak tubuh berkurang jumlahnya. Ini bertolak belakang dengan efek laksatif yang kita minum. Meski berat badan menurun, lemak dalam tubuh tetap ada. Hanya kadar air saja yang berkurang.

Berat badan yang berkurang bukan dari lemak, tetapi dari kadar air. Jadi, berat badan yang turun hanya mempunyai sifat sementara. Jika asupan cairan pulang terpenuhi, berat badan bakal kembali ke angka semula.

3. Elektrolit dalam tubuh tidak seimbang

Elektrolit ialah zat yang larut dalam air dan bermanfaat untuk menolong sel dan jaringan bekerja secara normal. Contoh elektrolit tubuh, antara beda klorida, natrium, kalium, magnesium, kalsium, dan fosfat.

Obat sembelit bisa menyebabkan sejumlah elektrolit dalam tubuh hilang sampai-sampai jumlahnya tidak seimbang. Kondisi itu dapat mengakibatkan kejang, kebingungan, dan koma. Semua situasi tersebut ialah efek samping riskan dari penyalahgunaan obat sembelit.

4. Menyebabkan efek samping riskan jika dipakai jangka panjang

Penggunaan obat sembelit untuk meminimalisir berat badan memang terbilang praktid. Namun, bakal ada tidak sedikit efek samping negatif pafa kesehatan tubuh, di antaranya:

Kerusakan sistem pencernaan. Fungsi pencernaan dan pankreas dapat terganggu andai obat pencahar terus dikonsumsi saat sedang tidak sembelit.

Kerusakan hati dan ginjal. Sama laksana obat lainnya, andai tidak dipakai cengan tepat, kemungkinan faedah hati dan ginjal bakal jadi menurun. Lama-lama hati dan ginjal akan bobrok dan bakal lebih susah diobati.

Rhabdomyolysis. Obat pencahar bisa menginduksi rhabdomyolysis, sampai-sampai menyebabkan kehancuran jaringan otot dan pelepasan protein riskan ke dalam aliran darah.

Tidak ada komentar