Breaking News

Apakah Memasak Pakai Minyak Canola Dijamin Lebih Sehat?

Minyak canola termasuk di antara pilihan minyak goreng yang baik guna memasak. Tetapi apakah minyak ini benar lebih sehat guna tubuh? Simak jawabannya di sini.

Sekilas mengenai minyak canola

Minyak canola ialah jenis minyak nabati yang berasal dari biji tumbuhan Canola (Brassica napus). Nama canola tersebut sendiri sebetulnya adalahsingkatan dari Canada Oil, sebagai negara produsen utamanya.

Minyak canola atau kanola berisi 63% lemak tak bosan tunggal dan asam alfa-linoleat, turunan dari omega-3. Kedua senyawa ini telah lama dikaitkan manfaatnya untuk menambah kesehatan jantung. Minyak asal Kanada ini pun terbukti rendah bakal kandungan asam erusat, asam lemak yang menyebabkan kehancuran jantung.

Meski begitu, minyak kanola tidak mempunyai kandungan antioksidan sejumlah “teman” satu golongannya yakni minyak zaitun, sebab sudah melalui pelbagai teknik destilasi kompleks. Karena proses destilasi ini pula minyak canola melulu berisi tidak banyak nutrisi penting. Yang tersisa ialah sedikit vitamin E dan vitamin K yang larut dalam lemak.

Apakah minyak canola baik guna kesehatan?

Meski berisi tidak sedikit senyawa yang dapat menguntungkan kesehatan jantung, namun minyak ini tidak ideal untuk dipakai memasak dalam suhu tinggi. Misalnya menggoreng atau membakar.

Minyak nabati yang berisi lemak tak bosan tunggal laksana minyak canola dapat meminimalisir risiko sekian banyak  penyakit jantung. Di sisi lain, minyak kanola berisi tinggi asam linoleat, turunan asam lemak omega-6 yang bilamana dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menambah risiko sekian banyak  masalah kesehatan.
Ketika dipanaskan, minyak ini akan merasakan oksidasi dan bereaksi dengan oksigen untuk menyusun radikal bebas dan senyawa berbahaya. Omega-6 bakal menghasilkan senyawa eicosanoids yang merangsang peradangan.

Peradangan bisa meningkatkan hal risiko sejumlah penyakit serius, laksana penyakit jantung, peradangan sendi (arthritis), depresi, dan bahkan kanker. Peradangan yang disebabkan oleh omega-6 pun mungkin merusak struktur DNA. Asam linoleat bisa menumpuk dalam sel-sel lemak tubuh, membran sel, sampai terserap ke dalam ASI. Peningkatan omega-6 dalam ASI dikaitkan dengan asma dan eksim pada anak-anak.

Di samping itu, selama 80 persen minyak kanola didapatkan dari tumbuhan canola yang telah melewati rekayasa genetik (GMO). Minyak canola pun sering diubah dari biji kanola dengan memakai pelarut kimia, seringkali heksana, yang pasti dapat dominan  buruk untuk kesehatan. Proses pemurnian minyak pun serungnya menambahkan tidak banyak lemak trans. Sebuah penelitian mengejar bahwa minyak canola berisi selama 0,56-4,2% lemak trans.

Bijak memilih minyak canola guna memasak

Secara keseluruhan, minyak kanola tidak seburuk minyak sayur lainnya, namun masih jauh dari kata sehat. Meski begitu, sekitar ini belum ada riset yang menghubungkan minyak kanola dengan risiko penyakit tertentu.

Gunakan minyak kanola organik yang tidak berisi lemak trans dalam jumlah tinggi, maka barangkali lebih baik guna dikonsumsi. Sebaiknya kita mengonsumsi minyak zaitun atau minyak kelapa yang lebih sehat.

Namun andai Anda hendak mengurangi risiko kesehatan dari lemak trans, meminimalisir makanan kemasan dan cepat saji saja tidak cukup. kita perlu pun mengurangi makanan yang serba digoreng dan pun pemakaian minyak nabati guna memasak, bahkan melulu sekadar sebagai siraman salad.

Tidak ada komentar