Breaking News

Mengenal Gejala, Penyebab dan Cara Mendeteksi Intoleransi Laktosa Pada Bayi

Mengenal-Gejala-Penyebab-dan-Cara-Mendeteksi-Intoleransi-Laktosa-Pada-Bayi

Susu merupakan salah satu makanan pokok yang dibutuhkan oleh bayi. Hal ini dikarenakan anak bayi belum bisa mendapatkan asupan lain selain susu. Namun, bagi Anda yang sudah tidak memberikan ASI dan memberikan susu formula, maka perlu mengetahui apakah bayi Anda tidak menderita intoleransi laktosa. Dengan begitu, bayi tidak akan menunjukkan gejala-gejala intoleran saat mengonsumsi susu formula. 

Anda sebagai orang tua mungkin masih belum familiar dengan istilah intoleran laktosa, tetapi masalah ini sangat sering terjadi pada bayi yang tidak bisa mengonsumsi susu dari olahan hewani. Anda tentu tidak ingin bayi menderita sakit karena ketidakcocokan susu yang dikonsumsi. 

Apa Intoleran Laktosa itu? 

Intoleran laktosa merupakan suatu kondisi dimana tubuh tidak mampu mencerna laktosa yang dikandung di dalam susu. Kondisi ini sangat sering dialami oleh bayi karena ketidaktahuan orang tua mengenai kondisi tubuh sang anak. Laktosa merupakan salah satu bentuk gula yang terdapat di dalam susu formula. Lain halnya pada ASI, bayi yang mengonsumsi ASI tidak akan merasakan gejala intoleran dari laktosa ini. 

Istilah dari intoleran laktosa ini seringkali dikaitkan dengan alergi terhadap susu. Namun, jangan sampai keliru karena kedua hal ini berbeda. Intoleran terhadap laktosa merupakan kondisi ketidakmampuan mencerna laktosa sedangkan jika alergi susu adalah kondisi dimana sistem imun bereaksi terhadap kandungan protein di dalam susu sehingga menimbulkan gejala alergi pada kulit yang alergi terhadap susu. 

Gejala-Gejala Intoleran Laktosa 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kondisi intoleran laktosa berbeda dengan alergi susu. Sehingga gejala yang ditimbulkan dari kedua kondisi ini pun cukup berbeda pula. Adapun gejala yang ditimbulkan dari penderita intoleransi laktosa ini berupa diare, rasa mual, perut kembung, sering buang angin, maupun perut menjadi kram. Dimana gejala ini biasanya akan muncul sekitar 30 menit hingga 2 jam setelah memakan atau meminum bahan yang mengandung laktosa. 

Penyebab Kondisi Intoleran Laktosa 

Berbicara mengenai faktor penyebab dari kondisi intoleran terhadap laktosa ini, sebenarnya ada beberapa jenis faktor yang memengaruhinya. Ada faktor penyebab yang bersifat primer, sekunder, maupun berdasarkan kondisi sang bayi. Kondisi primer dimana akan terjadi dan muncul keluhan di saat anak memasuki usia remaja. Sedangkan untuk sekunder dimana anak mengalami penurunan produksi laktase disebabkan karena penyakit saluran pencernaan. 

Adapun penyebab lainnya yang mengakibatkan seseorang mengalami kondisi intoleran terhadap laktosa yaitu dimana bayi lahir secara prematur karena sistem pencernaannya belum terbentuk sempurna. Selain itu, bisa juga terjadi karena kelainan genetik yang dialami oleh orang tua. 

Cara Mendeteksi Intoleran Terhadap Laktosa 

Dalam mendeteksi seseorang menderita intoleran terhadap laktosa dapat dilakukan 3 jenis tes. Adapun 3 jenis tes tersebut ialah tes toleransi laktosa, tes keasaman feses, maupun tes kadar hidrogen. 

Untuk jenis tes toleransi laktosa, Anda akan diberikan minuman tinggi laktosa kemudian dicek kadar glukosanya setelah 2 jam. Jika menderita intoleran maka kadar glukosa darah tidak akan meningkat. Untuk tes keasaman feses, feses Anda atau bayi Anda akan diambil sebagai sampel dan dicek apakah terkandung asam laktat atau tidak. Jika terkandung asam laktat, maka Anda intoleran. Untuk tes kadar hidrogen, maka akan dilihat kadar hidrogen Anda. 

Itulah penjelasan singkat mengenai intoleransi laktosa yang harus Anda ketahui. Tentunya hal ini perlu untuk diketahui, khususnya bagi orang tua, agar bisa terus mengawasi anak dan terhindar dari intoleran laktosa. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Anda.

Tidak ada komentar